Judul resensi : Adakah Orang Tua Durhaka?
Judul buku : Fenomena Orangtua Durhaka
Penulis : Idrus Hasan
Penerbit : Pustaka hidayah
Tahun terbit : Maret 2009 M
Tebal : 307 halaman
Kita
sebagai pembaca pasti akan timbul dugaan bahwa isi buku ini meluturkan
kedudukan orang tua sebagai figure yang wajib dihormati dan dijungjung tinggi
keadaannya, tetapi Idrus Hasan sebagai penulis buku ini hanya untuk
mengingatkan orang tua supaya tidak menanamkan sikap yang tidak sewajarnya
kepada anak-anaknya, dan buku fenomena Orang Tua durhaka ini terinspirasi dari
rulisan M.M. Nilam Widyarini,M.Si (dosen psikologi) di tabloid Senior
No.399/13-19, januari 2006,yang menyebutkan fenomena ‘ibu Durhaka’.
Apakah memang ada orangtua
durhaka?
Diantara hikmah dan
tujuan perkawinan adalah untuk memperoleh anak yang sah demi mempertahankan
keturunan.namun harus diingat bahwa anak adalah amanah dari Allah SWT.maka dari
itu sebagai anak mempunyai hak dan kewajiban terhadap orang tuanya dan
sebaliknya sebagai orang tua juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap
anak-anaknya.hak anak menjadi kewajiban orang tua, dan hak orang tuapun menjadi
kewajiban seorang anak sebagai keturunannya. Adapun kewajiban orang tua
terhadap anak-anaknya adalah mamberi nama yang baik, memberi makan dari hasil yang halal, mendidik anaknya
dan mengajarkan kepadanya cara beriman dan beribadah yang baik supaya taat
kepada Allah dan Rasul-Nya serta ajaran
agamanya.jika orang tua melaksanakan kewajiban yang separti disebutkan ,maka
insya Allah anak-anaknya akan menjadi shaleh dantaat kepada orang tua, Negara,
terlebih-lebih agamanya.
Akan
tetapi jika sebaliknya,orang tua tidak melaksanakan kewajiban sebagai pendidik
bagi anak-anaknya sehingga mereka tumbuh menjadi anak-anak yang tidak beriman,
durhaka kepada orang tuanya dan berani melawan, menjadi musuh dan finah bagi
keluarga, bahkan bisa merusak suasana dalam keluarganya sendiri maupun orang
lain.
Memang, tidak dapat
disangkal bahwa orang tua sudah banyak berkorban demi menghidupi kebutuhan
anak-anaknya , seperti harta, waktu, tenaga, dan lain-lain.dari adanya
pengorbanan yang seperti ini atau yang tidak dapat dihitung dari situlah muncul
sebuah tuntutan bahwa mereka telah banyak berhutang budi terhadap orang tuanya.
Semua orang tua pada
hakekatnya bahwa anak yang dilahirkan kedunia secara fitrah memang memerlukan
perawatan dan pembinaan.bahkan tidak sedikit dantara pasangan suami-istri
banyak yang ingin mempunyai anak,bahkan ada yang sudah bertahun-tahun tidak mempunyai
anak, mereka sampai mencari jalan pintasmencari pertolomgan dokter bahkan ada
yang sampai pergi kedukun-dukun agar dikaruniai seorang anak, padahal hal yang
peperti ini dilarang oleh agama.
Perkembangan fisik dan
akhlak anak tergantung dari hasil didikan orang tuanya, maupun suasana
sekitarnya.apabila anak tumbuh liar bisa terjadi keluarga turut mempengaruhinya
dalam ini semua.fenomena kenakalan seorang anak disebabkan karna kekeliruan
orang tua dalam hal pendidikan yang diberikan kepada anak-anaknya.
Banyak hal yang bisa
menjadikan seorang anak memiliki akhlak yang buruk maupun bejat moralnya itu
disebabkan karena orang tua sebagai pencari nafkah untuk keluarga dan
anak-anaknya dicari dafi hasil yang salah, seperti mencuri, korupsi, berjudi,
menipu dalam jual beli, menerima sogokan dan masih bayak yang lainnya.padahal
Allah telah berfirman dalam kitab suci Al-Qur’an: “Makanlah dari makanan
yang baik-baik,dan kerjakanlah amal yang shaleh.” (QS Al Mu’min,23;51) dan
banyak lagi ayat-ayat yang lain memerintahkan supaya mencari makan yang halal,
dan firman Allah:”Dan janganlah sebagian kamu memakan harta yang lain dengan
cara yang bathil”.(QS Al-Baqarah, 2:188) sdangkan dalam hadits,yang
diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud ra. Bahwa Nabi saw, bersabda:”mencari (penghasilan
yang halal adalah wajib atas setiap muslim”.
Kita
telah mengetahui bahwa semua yang kita makan akan menimbulkan sebuah energy
yang mengalir kedalam organ tubuh kita.apabila makanan yang kita makan dari
hasil yang haram, maka energi yang ditimbulkan akan mengarah kepada hal-hal
yang jelek,organ-organ yang dialiri oleh darah yang haram,niscaya orang itu
akan sangat sulit sekali untuk melakukan ibadah kepada Allah.Sungguh tepat apa
yang telah dikatakan oleh seorang ulama sufi
berikut ini: “Barang siapa meninggalkan(makan) yang haram,dan hanya
memakan makanan yang halal maka akan menjadi jernihlah pikirannya.”(Nasha’ihul
‘ibad, hal 60) memang orang yang beranggapan bahwa dengan harta yang
dihasilkan melalui proses yang haram akan merubah keluarganya menjadi kaya,
namun semua itu hanya akan dirasakan didunia saja dan tidak 0100mungkin aka
dirasakan kelak diakhirat, dan sebaliknya harta yang halal akan dirasakan
didunia maupun akhirat.
Dan
fenomena yang lain selain yang telah disebutkan diatas yaitu tidak memberi nama
yang baik, tidak mendo’akan anaknya yang baik karena semua ini sangat
berpengaruh terhadap akhlak maupun pekembangan anak,dan juga tidak mengajari
ataupun mendidik anaknya agar berbakti kepada orangtua karena berbakti kepada
orangtua hukumnya wajib seprti yang telah difirmankan oleh Allah dalam
kitabnya:”dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia, dan agar kamu berbuat baik kepada kedua orangtuamu dengan
sebaik-baiknya.(QS 17:23) dan jika orangtua tidak mengajari dan
mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya maka anak itu akan berubah menjadi liar
dan tak bisa dikendalikan bahkan ada yang sampai tega membunuh orangtuanya
sendiri, padahal meraka yang telah
membesarkannya dengan susah payah hal yang seperti ini semuanya berawal dari
cara orangtua yang salah dalam mendidik dan mengajar anak-anaknya.
Beginilah isi buku buah tulis Idrus
Hasan yang menuliskan kedurhakaan orangtua terhadap anak-anaknya. Perlu
diketahui bahwa didaam buku ini penulis tidak membuat catatan kaki padahal itu
sangat membantu pembaca dalam mengetahui informasi-informasi seputar
kisah-kisah yang ada dalam buku ini. Dan
adapun kelebihan dalam buku ini diantaranya menggunakan bahasa yang mudah
difahami oleh pembaca dan juga dibagian akhir
terdapat lampiran do’a orangtua kepada anaknya.wassalam
Komentar
Posting Komentar